Lomba deville menjadi ajang untuk melatih kekompakan, kedisiplinan, serta kerjasama tim antar siswa. Setiap kelompok menampilkan keterampilan baris-berbaris dengan aba-aba yang tegas, langkah seragam, serta formasi yang rapi. Tidak hanya menjadi perlombaan, kegiatan ini juga mengandung nilai edukatif yang penting, yakni menumbuhkan rasa kebersamaan, semangat juang, dan cinta tanah air di kalangan peserta didik.

Kepala MAN 3 Tapanuli Tengah Hj. Juraida Siregar, S.Ag M.Pd menekankan bahwa lomba ini adalah bentuk pembelajaran non-akademik yang sangat bermanfaat. “Melalui lomba deville, para siswa tidak hanya belajar tentang disiplin dan kekompakan, tetapi juga memaknai perjuangan dengan cara yang menyenangkan. Semangat kebersamaan inilah yang harus terus dijaga,” ujar beliau.

Jalannya perlombaan berlangsung meriah. Sorakan penyemangat dari teman-teman dan guru mengiringi setiap penampilan kelompok. Para juri yang berasal dari guru-guru MAN 3 Tapanuli Tengah terlihat serius menilai kerapian, keserasian, serta kreativitas dari tiap tim.

Salah seorang peserta nomor urut 003 mengaku senang dapat ikut berpartisipasi. “Kami sudah berlatih beberapa hari, dan lomba ini membuat kami semakin kompak. Rasanya bangga bisa tampil di depan teman-teman untuk memeriahkan HUT RI,” ungkapnya penuh semangat.

Lomba deville ini menjadi bukti nyata bahwa perayaan HUT RI tidak hanya diisi dengan kegiatan seremonial, tetapi juga menghadirkan momen kebersamaan yang mempererat hubungan antara siswa, guru, dan seluruh warga madrasah. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda MAN 3 Tapanuli Tengah tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, berkarakter, serta memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. (ms)