Pandan(Humas). Madrasah Aliyah Negeri 3 Tapanuli Tengah mengikuti zoom meeting pencegahan bullying yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara secara virtual, Jumat(17/1). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh guru, tenaga kependidikan,peserta didik jenjang MI,MTs dan MA dan komite madrasah se Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenagsu menekankan pentingnya membangun lingkungan madrasah yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang, di mana setiap siswa dapat belajar tanpa rasa takut atau tertekan.“Kampanye anti-bullying ini sangat penting, terutama dalam menciptakan iklim pendidikan yang positif. Kami berharap melalui deklarasi ini, seluruh madrasah di Sumut dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya bullying serta mendorong peran aktif semua pihak dalam menanggulanginya,” ungkapnya. Ahmad Qosbi mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan dalam mencegah tindakan bullying pada Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah serta Raudhatul Athfal di Kementerian Agama Sumatera Utara yang rentan terhadap Tindakan bullying.
Sementara itu Kabid Pendidikan Madrasah Dr.H.Erwin Pinayungan Dasopang,SE.,M.Si mengatakan, Gebyar Deklarasi Kampanye Anti Bullying ini merupakan salah satu langkah strategis Kementrian Agama Sumatera Utara dalam mendorong terciptanya Madrasah yang inklusif, ramah,dan bebas dari kekerasan.
“Kita harus mengakui bahwa bullying masih menjadi masalah yang serius di banyak Lembaga Pendidikan. Oleh karena itu, kita harus bersatu untuk mencegah dan mengatasi bullying di madrasah,” tegasnya.
Kepala MAN 3 Tapanuli Tengah Hj. Juraida Siregar, S.Ag M.Pd berkomitmen untuk menindak tegas pelaku perundungan/bullying di MAN 3 Tapanuli Tengah dan akan membentuk tim satgas anti kekerasan di madrasah.
“Guru dan tenaga kependidikan juga diharapkan dapat memperhatikan peserta didik dengan lebih seksama serta membantu memberikan nasihat atau informasi tentang dampak negatif perundungan, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan positif di madrasah,” paparnya.(ms)